SELAMAT DATANG di BLOG PEMBELAJARAN MATEMATIKA

18 Mei 2010

Media Manipulatif Untuk Pembelajaran Matematika SD : Materi Operasi Pecahan

Oleh: Sujinal Arifin

Abstrak
Makalah ini bertujuan memaparkan tentang apa dan bagaimana media manipulatif untuk pembelajaran matematika SD: materi operasi pecahan. Media manipulatif adalah media yang dapat dibalik, dipotong, digeser, dipindahkan, digambar, ditambah, dipilah, dikelompokkan atau diklasifikasikan yang bertujuan untuk menjelaskan konsep dan prosedur matematika. Media manipulatif untuk materi operasi pecahan ini terbuat dari triplek dan kertas warna. Media manipulatif ini dipergunakan untuk menjumlahkan, mengurangkan, mengalikan dan membagi dua buah bilangan pecahan.

Kata kunci : media manipulatif, matematika SD, operasi pecahan



PENDAHULUAN

Secara etimologi, matematika berasal dari bahas latin manthanein atau mathemata yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari”. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari dari jenjang SD sampai perguruan tinggi. Celakanya, semakin banyak siswa dari SD sampai perguruan tinggi yang mengangap pelajaran matematika sebagai pelajaran yang menakutkan, tidak menarik, membosankan dan sulit. Zulkardi (2002) mengemukakan “…the main problem of mathematics education in Indonesia–especially in the arena of secondary schools–are both low objective achievement of pupils in mathematics and their poor attitude toward mathematics.” Hal ini mungkin disebabkan oleh pendapat pakar yang mendefinisikan bahwa matematika adalah pemeriksaan aksioma yang menegaskan struktur abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi matematika, sehingga pembelajaran di sekolah pun cenderung aksiomatis, abstrak dan penuh simbol.
Meskipun demikian, matematika mempunyai peranan penting dalam mengembangkan daya pikir manusia. Dengan pembelajaran matematika diharapkan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram dan media lain. Konsep dan kompetensi baru dalam pembelajaran matematika:
a. dalam materi pembelajaran ditekankan pentingnya konteks yang sesuai dengan konsep dalam memulai pelajaran
b. beralih pendekatan pembelajaran dari teacher centered ke student centered
(Zulkardi, 2002)

Penguasaan materi pelajaran apapun (bukan hanya matematika) membutuhkan ketekunan dan tingkat penguasaan materi salah satu ditentukan oleh ketekunan siswa itu sendiri. Tetapi waktu yang dibutuhkan untuk menguasai suatu materi bagi tiap orang tidak sama. Asalkan siswa mempunyai minat dan waktu yang cukup untuk mempelajari suatu materi pelajaran, siswa akan bisa menguasai materi tersebut.
Dalam peraturan Mendiknas No. 24 tahun 2006, menyatakan bahwa dalam pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem), sehingga secara bertahap peserta didik dibimbing untuk menguasai konsep matematika (Depdiknas, 2006)
Selain bahan ajar, media juga mempunyai peran penting dalam pembelajaran, karena media pengajaran mempunyai manfaat sebagai berikut yaitu :
1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran.
(Sudjana dan Rivai, 2005)


Selain itu Dale (2007) juga menyebutkan bahwa media mempunyai kegunaan:
a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.
e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama

Berdasarkan pendapat di atas, maka tujuan makalah ini adalah memaparkan tentang apa dan bagaimana media manipulatif untuk pembelajaran matematika SD khususnya materi operasi pecahan. Dan hasilnya diharapkan dapat menciptakan komunikasi antara guru-siswa dan dapat memberikan pemahaman materi yang lebih baik bagi siswa sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa.

PEMBAHASAN
A. Media
Media (merupakan bentuk jamak dari kata medium) adalah suatu saluran untuk berkomukasi. Diturunkan dari bahasa Latin yang berarti ”antara”. Istilah ini merujuk kepada sesuatu yang membawa informasi dari pengirim informasi ke penerima informasi. Masuk diantaranya komputer multimedia (Heinich, 1996)
Media pada dasarnya terkelompokkan kedalam dua bagian, yaitu media sebagai pembawa informasi (ilmu pengetahuan), dan media yang sekaligus merupakan alat untuk menanamkan konsep seperti halnya alat peraga.
Sadiman (2005) mengemukakan bahwa Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat serta perhatian mahasiswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Azhar (2007) juga mengemukakan bahwa media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Media ini berisikan pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pembelajaran.
Selain itu Rohani (1997) mengemukakan bahwa Media adalah sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil instruksional secara efektif dan efisien, serta tujuan instruksional dapat dicapai dengan mudah.
Dari pendapat-pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa media adalah seperangkat alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari pendidik kepada peserta didik agar dapat menarik minat dan perhatian sehingga proses belajar mengajar yang efektif dan efisien terjadi.


B. MEDIA MANIPULATIF
Media manipulatif dalam pembelajaran matematika SD adalah alat bantu pembelajaran yang digunakan terutama untuk menjelaskan konsep dan prosedur matematika. Media ini merupakan bagian langsung dari mata pelajaran matematika dan dimanipulasikan oleh peserta didik (dibalik, dipotong, digeser, dipindahkan, digambar, dipilah, dikelompokkan atau diklasifikasikan (Muhsetyo dkk, 2007).
Penggunaan manipulatif ini dimaksudkan untuk mempermudah peserta didik dalam memahami konsep dan prosedur matematika. Media manipulatif ini berfungsi untuk menyederhanakan konsep yang sulit/sukar, menyajikan bahan yang relatif abstrak menjadi lebih nyata, menjelaskan pengertian atau konsep secara lebih konkret, menjelaskan sifat-sifat tertentu yang terkait dengan pengerjaan (operasi) hitung, sifat-sifat bangun geometri serta memperlihatkan fakta-fakta (Muhsetyo dkk, 2007).
Dalam pembelajaran matematika, hendaknya agar bahan pelajaran yang diberikan lebih mudah dipahami oleh siswa, diperlukan bahan-bahan yang perlu disiapkan guru, dari barang-barang yang harganya relatif murah dan mudah diperoleh, misalnya kertas manila, karton, kayu, kawat, kain untuk menanamkan konsep matematika tertentu sesuai dengan keperluan.

C. MEDIA MANIPULATIF UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD: MATERI OPERASI PECAHAN
a. Alat dan Bahan
Khusus media mapulatif untuk pembelajaran matematika SD ini terbuat dari bahan dasar triplek dan kertas manggis berwarna (merah dan kuning). Triplek digunakan sebagai tempat menggambarkan pecahan yang akan kita operasikan sedangkan kertas manggis warna merah melambangkan pecahan pertama dan kertas manggis warna kuning melambangkan pecahan kedua.
b. Cara membuat Media Manipulatif.
Langkah-langkah membuat media manipulatif untuk pembelajaran matematika SD: materi operasi pecahan adalah sebagai berikut:
 Siapkan sebuah triplek putih, kemudian potonglah menjadi ukuran 50 cm x 50 cm

 Potong-potonglah kertas manggis berwarna merah dan kuning menjadi beberapa potongan yang masing-masing potongannya 5 cm x 10 cm.

 Berilah doubel-tip pada masing-masing potongan kertas manggis agar dapat ditempelkan pada triplek.

D. PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MATERI OPERASI PECAHAN
a. Penjumlahan
Misalkan kita akan menjumlahkan ???
Adapun langkah-langkah yang akan kita lakukan dalam menjumlahkan dua buah bilangan pecahan adalah sebagai berikut.

 Buatlah sebuah persegi panjang pada triplek yang sudah kita sediakan.

 Kemudian bagilah persegi panjang tersebut dalam menjadi tiga bagian yang sama ( karena penyebut bilangan pertama 3)

 Dari sisi yang lain, bagilah persegi panjang tersebut menjadi dua bagian yang sama (karena penyebut bilangan kedua 2)

 Letakkan kertas manggis berwarna merah sebanyak 1/3 bagian dari sisi vertikal, dan kertas manggis berwarna kuning sebanyak ½ bagian dari sisi horizontal.

 Pada percobaan terdapat satu kotak yang berisi dua warna, pindahkan salah satu warnanya ke kotak yang masih kosong.

 Hitunglah berapa banyak kotak berwarna merah dan berwarna kuning, serta seluruh kotak yang tersedia, maka dapat kita simpulkan bahwa

b. Pengurangan
Misalkan kita akan mengurangkan ???
Adapun langkah-langkah yang akan kita lakukan dalam mengurangkan dua buah bilangan pecahan adalah sebagai berikut.

 Buatlah sebuah persegi panjang pada triplek yang sudah kita sediakan.

 Kemudian bagilah persegi panjang tersebut dalam menjadi dua bagian yang sama ( karena penyebut bilangan pertama 2)

 Dari sisi yang lain, bagilah persegi panjang tersebut menjadi tiga bagian yang sama (karena penyebut bilangan kedua 3)

 Letakkan kertas manggis berwarna merah sebanyak ½ bagian dari sisi vertikal

 Pindahkan satu kertas warna merah, sehingga akan diperoleh 1/3 bagian

 Karena bilangan pengurangnya adalah 1/3, maka baliklah 1/3 bagiannya.

 Hitunglah berapa banyak kotak berwarna merah yang tersisa, maka dapat kita simpulkan bahwa

c. Perkalian
Misalkan kita akan mengalikan ???
Adapun langkah-langkah yang akan kita lakukan dalam menjumlahkan dua buah bilangan pecahan adalah sebagai berikut.
 Buatlah sebuah persegi panjang pada triplek yang sudah kita sediakan.

 Kemudian bagilah persegi panjang tersebut dalam menjadi tiga bagian yang sama ( karena penyebut bilangan pertama 3)

 Dari sisi yang lain, bagilah persegi panjang tersebut menjadi dua bagian yang sama (karena penyebut bilangan kedua 2)

 Letakkan kertas manggis berwarna merah sebanyak 1/3 bagian dari sisi vertikal, dan kertas manggis berwarna kuning sebanyak ½ bagian dari sisi horizontal.

 Sekarang hitunglah berapa kotak yang berisi dua warna, maka dapat kita simpulkan bahwa

d. Pembagian
Misalkan kita akan mengalikan ???
Adapun langkah-langkah yang akan kita lakukan dalam menjumlahkan dua buah bilangan pecahan adalah sebagai berikut.
 Buatlah sebuah persegi panjang pada triplek yang sudah kita sediakan.

 Kemudian bagilah persegi panjang tersebut dalam menjadi tiga bagian yang sama ( karena penyebut bilangan pertama 3)

 Dari sisi yang lain, bagilah persegi panjang tersebut menjadi dua bagian yang sama (karena penyebut bilangan kedua 2)

 Letakkan kertas manggis berwarna merah sebanyak 1/3 bagian dari sisi vertikal, dan kertas manggis berwarna kuning sebanyak ½ bagian dari sisi horizontal.

 Sekarang hitunglah berapa kotak yang berisi jika dilihat secara vertikal (sebagai pembilang), dan berapa kotak secara horizontal (penyebut), maka dapat kita simpulkan bahwa

PENUTUP
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan media yang dapat dibalik, dipotong, digeser, dipidahkan, digambar, ditambah, dipilah, dikelompokkan atau diklasifikasikan dapat menjelaskan konsep dan prosedur matematika. Media manipulatif untuk materi operasi pecahan ini terbuat dari triplek dan kertas warna. Media manipulatif ini dipergunakan untuk menjumlahkan, mengurangkan, mengalikan dan membagi dua buah bilangan pecahan.

DAFTAR PUSTAKA
Azhar, A. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Dale. 2007. CAI : Media Pembelajaran Kontekstual Berbasis Informasi Teknologi. (Http://jchkumaat.wordpress.com/2007/02/18/cai-media-pembelajaran-kontekstual-berbasis-informasi-teknologi, diakses tanggal 17 Maret 2008)

Depdiknas.2006. “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”. http://www.depdiknas.go.id. Diakses tanggal 24 Maret 2010.

Heinich, R. et.al. 1996. Intructional Media and Technologies for Learning. 5th edition. Meriill an imprint of Prentice Hall : Englewood Clifft. New Jersy. Columvus , Ohio
Muhsetyo, dkk. 2007. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Rohani, A. 1997. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Sadiman, Arif S, dkk. 2005. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Sudjana, N, A. Rivai. 2005. Media Pengajaran: Penggunaannya dan Pembuatannya. Bandung: Sinar Baru.


Zulkardi. 2002. Developing a Learning Environment on Realistic Mathematics Education for Indonesian student teachers. Disertasi. (http://projects.edte.utwente.nl/cascade/imei/dissertation/disertasi.html. diakses tanggal 10 Desember 2007)

1 komentar:

  1. Menurut saya ubah lah model pembelajaran yang menarik perhatian anak,agar anak tidak bosan dalam belajar serta hasil belajar anak pn meningkat.

    BalasHapus